Rabu, 13 November 2013

GENERASI Dan REGENERASI


Generasi Dan Regenerasi
         
          Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak.

           Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.

Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas.



Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.


            Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan pluralitas suku, budaya, dan agama. Konon, selalu didengung-dengungkan bahwa ujung tombak perjuangan dan masa depan bangsa ini terletak pada pemuda sebagai harapan bangsa. Bukan berniat melemahkan, namun keadaan nyata menunjukkan perilaku segelintir pemuda malah membawa rasa pesimistik di antara pemuda itu sendiri. Oknum tersebut, misalnya, tergabung dalam geng motor yang selalu membawa aksi brutal, pelaku tindakan kriminal, dan lain-lain.

Di kalangan mahasiswa dikenal beragam “tipe” pemuda. Mulai akademisi, aktivis, maupun keduanya, atau bahkan bukan keduanya alias pemuda apatis. Berkaitan dengan hal tersebut, pemuda harapan bangsa selalu dikacaukan dengan beberapa hal, misalnya ditemukannya kasus-kasus perilaku seks bebas, aksi anarkis, kekerasan dalam orientasi, hingga pemahaman keagamaan yang keliru yang cenderung berimbas pada radikalisme dan fundamentalime tak bertanggung jawab.

Menyikapi hal tersebut, maka semestinya yang ditanamkan lagi dalam jiwa pemuda adalah nasionalisme yang sejatinya sudah dikenalkan dan diajarkan semenjak dini. Beberapa hal yang dapat ditanamkan adalah sebagai berikut.

          Pertama, menjunjung tinggi nilai-nilai pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang membebaskan bangsa dari belenggu imperialisme. Sehingga muncul empati dan rasa takut direbutnya harkat dan martabat bangsa. Kedua, aktif dalam segala jenis kegiatan yang berkontribusi pada pengembangan dan pembangunan mental intelektual bangsa. Ketiga, menjaga daya pikir kritis atas terbukanya informasi-informasi mengenai pemahaman keagamaan radikal dan fundamental. Keempat, senantiasa menyaring dan mewaspadai arus kebudayaan asing yang muncul dan semakin mudah diakses dari segala jenis media.

Sumber : 
syair79.files.wordpress.com/.../generasi-muda-dan-bahaya-narkoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar